Jumat, 28 September 2018

Ganti 18 Nilai Karakter dengan 1 kata 'Religius'

welcome back to Ninuland!! Kembali lagi ke tugas perkuliahan, kali ini kita akan membahas tentang tugas perkuliahan Filsafat Pendidikan. Lets move on to the article ....


Seperti yang kita ketahui, kini dalam dunia pendidikan Indonesia sedang gencar-gencarnya menerapkan pendidikan karakter.  Pendidikan karakter tersebut dijabarkan menjadi 18 Nilai Karakter yang harus tercermin dalam setiap pembelajaran di Sekolah. 18 nilai karakter tersebut terdiri dari Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokrasi, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan Tanggung Jawab.

18 Nilai Karakter yang dijabarkan, dirasa kurang simpel dan kurang dapat diaplikasikan dengan baik. Moh. Aniq dalam kajian sore Filsafat Pendidikan menyampaikan bahwa sejatinya 18 nilai yang dijabarkan itu sebetulnya merupakan cerminan dari nilai Religius. Bukankah jika kita berperilaku jujur sudah termasuk dalam sikap religius? Jika kita kembalikan, lalu apa itu religius? Religus adalah sikap dan perilaku yang taat/ patuh dalam menjalankan ajaran agam yang dipeluknya, dimana yang didalamnya terkkandung nilai-nilai lainnya seperti jujur, toleransi, disiplin dan sebagainya. Jadi, 18 nilai karakter yang kini sedang ‘digembar gemborkan’ sesungguhnya sudah tercermin dalam satu sikap Religius.

Saya setuju dengan apa yang disampaikan beliau, dimana sejatinya nilai-nilai yang dijabarkan sedemikian rupa cukup direpresentasikan dalam satu kata yaitu Religius. Seseorang yang memiliki sikap religius sudah pasti mengerti dan memahami untuk dapat bersikap jujur, disiplin, toleran, mandiri dan sebagainya. 
Namun, sejatinya entah dijabarkan atau tidak yang terpenting adalah penanaman nilai karakter melalui pendidikan diharapkan dapat diterapkan dengan baik sehingga dapat menciptakan masyarakat yang berkarater dan menciptakan negara yang berdaulat dan kuat. Sehingga tidak perlu lagi ada perpecahan karena perbedaan melainkan persatuan diatas perbedaan. 

Link Filsafat Pendidikan 7D
Ausof

Tidak ada komentar:

Posting Komentar